UN online tak serta merta jadikan siswa jujur
- Written by Amanullah Ginanjar Wicaksono
- Be the first to comment!
- font size decrease font size increase font size

Surabaya – KoPi | Tinggal beberapa hari lagi, masa depan ribuan siswa di Indonesia akan segera ditentukan melalui Ujian Nasional (UN). Akibatnya siswa selalu menghadapi UN dengan ketegangan dan harap-harap cemas. Tak jarang jalan pintas ditempuh agar bisa lulus UN, dengan berbagai modus kecurangan.
Salah satu upaya pemerintah untuk meminimalisir potensi kecurangan dalam UN adalah menerapkan sistem UN online. Tahun ini beberapa sekolah di Indonesia dipilih untuk menjalani uji coba sistem UN online. Benarkah UN online ini mampu memperkecil kemungkinan terjadinya kecurangan?
Mantan Ketua Dewan Pendidikan Jawa Timur Prof. Daniel M. Rosyid mengatakan UN online tidak serta merta menighasilkan siswa-siswa yang menjunjung kejujuran. Nilai kejujuran tidak serta merta timbul begitu saja setelah melalui satu peristiwa tertentu. Kejujuran perlu ditumbuhkan dan dibina melalui proses belajar.
“Kejujuran itu tidak bisa tumbuh ujug-ujug, tapi dibina melalui proses belajar yang menghargai kejujuran,” ungkapnya ketika dihubungi KoranOpini.com. Menurut Daniel, peran guru sangat besar dalam perilaku kejujuran siswa. Guru seharusnya mendorong siswa berperilaku jujur, daripada mengedepankan nilai tinggi.
“Jika guru lebih mengharapkan yang jujur sekalipun salah, daripada jawaban yang benar, maka kejujuran akan tumbuh subur. Siswa memberi jawaban yang salah lalu guru menghukum siswa, itu akan mendorong siswa untuk curang,” tukas Daniel.
Related items
- Fisipol UGM Kumpulkan Para Pakar Politik Bahas Perkembangan Politik Nasional
- Pakde Karwo : 2/3 Perguruan Tinggi Swasta Sumbangkan Kaum Intelektual di Jatim
- Cegah Depresi Dengan Gaya Hidup Sehat
- Mahasiwsa UGM Beri Pelatihan Bahasa Untuk Anak Desa Gamplong
- Menakar Keamanan Siber di Indonesia dan Langkah-langkah Pencegahan Strategis