Ini respon masyarakat di balik kenaikan gas elpiji
- Written by Winda Efanur FS
- Be the first to comment!

Jogjakarta-KoPi|Belum genap sebulan dengan kenaikan BBM, tampaknya masyarakat harus lebih berlapang dada dengan kenikan elpiji 3 Kg. Sesuai Peraturan Gubernur (pergub) No.3/2015 tentang Penetapan Harga Eceran Tertinggi Elpiji Tiga Kilogram, serentak harga elpiji 3 Kg naik untuk wilayah DIY.
Kenaikan gas elpiji kisaran Rp2000- Rp 3000. Sebelumnya kisaran harga Rp 15.000 kini menjadi Rp 18.000- Rp 20.000.
Kebijakan baru tersebut mendapat banyak respon masyarakat. Seperti yang disampaikan oleh pedagang bakso tusuk keliling di Pasar Beringharjo, Tata, melihat kenaikan elpiji tidak terlalu berpengaruh.
“Tidak begitu drastis pengaruhnya. Namun yang menjadi kendala sulitnya pasokan elpiji. Untuk nyarinya saja susah kini malah dinaikkan”, tutur Tata.
Hal serupa juga dikatakan oleh pedagang cilok, Wawan, pedagang susah mencari elpiji. Persoalan harga tidak penting pasalnya sudah menjadi kebutuhan. Naik atau pun tidak, pedagang tetap membeli gas.
Namun berseberangan dengan mereka, pedagang bakso Pasar Beringharjo, Purwani merasa keberatan dengan kebijakan pemda ini.
“Sekarang semuanya naik. Gula, bawang, ini gas naik. Orang kecil seperti saya ini, ya susah. Ini untung Cuma Rp 250.000 untuk membeli bahan sama anak”, keluh Purwani.
Masyarakat berharap pemrintah memberikan harga elpiji tetap stabil dan terjangkau. Serta masalah kelangkaan elpiji bisa diatasi dengan memperbanyak stok di pangkalan.|Meiga Dwi A, Winda Efanur FS|