Kelahiran pada musim tertentu, penyebab alergi
- Written by Frenda Yentin
- Be the first to comment!
- font size decrease font size increase font size

KoPi| Sebuah tim peneliti menemukan tanda khusus pada DNA yang menghubungkan musim kelahiran seseorang dengan risiko alergi di kemudian hari, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan University of Southampton.
Tim ini melakukan scanning epigenetik pada sampel DNA dari sekelompok orang yang lahir di Isle of Wight, ditemukan bahwa tanda epigenetik tertentu dikaitkan dengan musim kelahiran dan masih ada hingga 18 tahun kemudian. Tim peneliti juga mampu menghubungkan tanda epigenetik musim kelahiran ini untuk penyakit alergi, misalnya orang yang lahir di musim gugur telah mengalami peningkatan risiko eksim dibandingkan dengan mereka yang lahir di musim semi.
"Kita tahu bahwa musim kelahiran memiliki efek dan terjadi sepanjang hidup mereka. Sebagai contoh umum, orang yang lahir di musim gugur dan musim dingin memiliki tingkat risiko yang tinngi untuk penyakit alergi seperti asma. Namun, sampai saat ini, kami tidak mengetahui bagaimana efek tersebut dapat bertahan lama," kata John Holloway, seorang profesor di University of Southampton dan salah satu penulis penelitian tersebut.
"Tanda epigenetik yang melekat ke DNA, dapat mempengaruhi gen selama bertahun-tahun, bahkan mungkin ke generasi berikutnya. Penelitian kami telah mengkaitkan tanda epigenetik khusus dengan musim kelahiran dan risiko alergi. Namun, hasil sementara memiliki implikasi klinis dalam pencegahan terhadap risiko alergi, kita tidak menyarankan mengubah waktu kehamilan, "kata Holloway.
Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami tentang musim yang berbeda dari tahun ketahun yang mengarah ke risiko perubahan penyakit, dan apakah perbedaan yang khusus pada musim termasuk suhu, tingkat sinar matahari dan diet memainkan peran dalam hal ini. Studi lebih lanjut juga diperlukan pada hubungan antara metilasi DNA dan penyakit alergi, dan apakah paparan lingkungan lainnya juga mengubah epigenome, dengan implikasi penyakit potensial.
"Karena musim lahir berpengaruh dalam begitu banyak hal, tanda epigenetik yang ditemukan dalam penelitian ini juga bisa berpotensi menjadi mekanisme untuk penyakit musiman mempengaruhi hal lain dan sifat-sifat juga, bukan hanya alergi," kata Dr Gabrielle Lockett di University of Southampton, co-author penelitian. |Xinhuanet.com|
Related items
- Kemenkes RI, MTCC UMY bersama Aliansi Bupati/Walikota Peduli KTR Temui Walikota Pekalongan
- Cochrane Indonesia meningkatkan penggunaan informasi medis terpercaya
- Sektor pekerja informal tantangan terbesar target BPJS Kesehatan di 2019
- Sri Sultan dan Ketua PP Resmikan Pusat Pelayanan Jantung RS PKU Gamping
- Butuh sosialisasi agar masyarakat bisa menerima Vaksin Rubella